Makalah Wawasan Seni
MAKALAH PENDIDIKAN SENI RUPA
“WAWASAN SENI”
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Seni Rupa
Dosen Pengampu: Arfah, M.Pd
Disusun Oleh :
RABIATUL WAHYUNI 1686206056
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
2017
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT. Karena berkat limpahan rahmat, taufik serta hidayah Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Wawasan Seni”. Dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah “Pendidikan Seni Rupa” yang diberikan oleh dosen Ibu Arfah , M.Pd.
Akhirnya Makalah ini dapat penulis selesaikan berkat bimbingan dan arahan dari dosen pembimbing yang memberikan bahan-bahan materi, dan penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan banyak memberikan dukungan dan motivasi dalam penyusunan makalah ini.
Apabila dalam makalah ini banyak terdapat kekurangan, baik dari segi isi maupun teknik penulisannya, untuk itu penulis mengharapkan kritik, saran dan bimbingan dari semua pihak untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
Semoga makalah ini bermanfaat dan berguna buat kita semua, aamiin.
Bangkinang Kota, 21 September 2017
Rabiatul Wahyuni
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR ...................................................................................... .... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... .... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. .... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................ .... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ .... 1
C. Tujuan ............................................................................................................. .... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
A. Pengertian Seni ................................................................................................ .... 3
B. Fungsi Seni ...................................................................................................... .... 3
C. Tujuan Seni ...................................................................................................... .... 6
D. Ragam Gagasan Seni Rupa.............................................................................. .... 7
BAB III PENUTUP ........................................................................................... .... 9
A. Kesimpulan ...................................................................................................... .... 9
B. Saran ................................................................................................................ .... 9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... .... 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya setiap insan memiliki rasa keindahan dan rasa seni yang dapat dipupuk dan dikembangkan sejak dini. Dengan demikian, semakin bertambah usia seseorang, maka akan semakin meningkat pula kepekaan rasa keindahannya. Secara alami dan tanpa disadari, manusia dikelilingi oleh aktifitas berkesenian dalam kehidupannya sehari-hari. Wawasan seni yang berbeda akan menentukan sikap dan pandangan yang berbeda pula dalam menghadapi kesenian secara umum dan pendidikan kesenian pada khususnya. Wawasan seni secara umum adalah sikap, pendekatan, pemahaman serta penghayatan seseorang terhadap kesenian dan karya seni. Wawasan seni diperlukan untuk dijadikan dasar atau tolok ukur dalam membicarakan kesenian, karena wawasan tersebut juga merupakan pemahaman dan penghayatan kita dalam menilai suatu karya seni.
Menurut para pengamat seni atau orang yang berkecimpung dalam bidang seni, kesenian adalah suatu ekspresi dari gejolak jiwa seorang manusia yang didasarkan atas nilai-nilai etis dan estetis, yang tertuang dalam berbagai bentuk karya seni; musik, tari, seni rupa, teater dan sastra. Segala perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah sehingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia. keindahan merupakan cara untuk memberitahu seseorang untuk mengenali apa keindahan itu. Sedangkan teori keindahan yaitu menjelaskan mengapa alesannya dan bagaimana keindahan itu. Dalam sejarah estetika terdapat 2 kelompok teori yang terkenal, yaitu teori obyektif dan teori subyektif tentang keindahan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Seni?
2. Apa Fungsi Seni?
3. Apa Tujuan Seni?
4. Apa ragam gagasan Seni Rupa?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Seni.
2. Untuk mengetahui Fungsi Seni.
3. Untuk mengetahui Tujuan Seni.
4. Untuk mengetahui ragam gagasan Seni Rupa.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Seni
Kata seni berasal dari bahasa sansekerta sani yang memiliki makna pemujaan, persembahan, dan pelayanan. Sedangkan pengertian seni secara garis besar adalah sesuatu yang dibuat dan diciptakan oleh manusia yang mempunyai unsur keindahan dan estetika. Seni pada dasarnya sulit untuk dinilai dan dijelaskan secara detail, tergantung pemahaman tiap-tiap manusia.Setiap kali kita mendengar kata seni pasti anda akan membayangkan suatu hasil karya manusia yang mempunyai unsur keindahan seperti lagu, lukisan, patung, ukiran dan hal-hal lain yang menurut anda mempunyai unsur keindahan.
Pengertian seni yang paling universal adalah identifikasi dari sebuah keindahan. Banyak yang mengatakan kalau keindahan adalah bagian dari fitrah manusia.
Herber Read menyebutkan bahwa seni merupakan usaha manusia untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan. Bentuk yang menyenangkan disini diartikan sebagai sebagai bentuk yang dapat membingkai perasaan keindahan
Suzanne K. Langer seorang filsuf Amerika mengatakan, mengatakan bahwa pengertian seni merupakan bentuk simbolis dari perasaan manusia, bentuk-bentuk simbolis yang mengalami tranformasi yang merupakan universalisasi dari sebuah pengalaman atau bukan sekedar terjemahan dari sebuah pengalaman tertentu.
B. Fungsi Seni
Sejalan dengan perkembangan zaman dan peradapan manusia maka berkembanglah pula seni dalam kehidupan. Seni menduduki fungsi-fungsi tertentu dalam kehidupan terutama dalam fungsi pemenuhan kebutuhan. Secara umum seni memiliki dua fungsi, yaitu fungsi individu dan fungsi sosial.
1. Fungsi Individu
Fungsi individu merupakan suatu fungsi seni yang bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan pribadi individu itu sendiri.
Terdapat dua macam fungsi seni untuk individu anatara lain:
a. Fungsi pemenuhan kebutuhan fisik
Pada hakekatnya manusia adalah makluk homofaberyang mempunyai kecakapan untuk apresiasi pada keindahan dan pemakaian benda-benda. Seni Terapan memang mengacu pada pemuasan kebutuhan fisik sehingga segi kenyamanan menjadi hal penting.
b. Fungsi pemenuhan kebutuhan emosional
Seorang memiliki sifat yang berbeda –beda dengan manusia lain. Pengalaman hidup seorang sangatlah mempengaruhi sisi emosional atau perasaannya. Sebagai contoh perasaan sedih, lelah, letih, gembira ,iba, kasihan, benci, cinta dan lain-lain. Manusia dapat merasakan semua itu karena di dalam dirinya terkandung dorongan emosional yang merupakan situasi kejiwaan pada setiap manusia normal. Untuk memenuhi kebutuhan emosional manusia memerlukan dorongan dari luar dirinya yang bersifat menyenangkan, memuaskan kebutuhan batinnya. Sebagai contoh karena kegiatan dan rutinitas sehari-hari maka manusia mengalami kelelahan sehingga memerlukan rekreasi, misalnya menonton hiburan teater, menonton film di bioskop, menonton sendra tari ataupun menonton pameran seni rupa.
Seseorang yang memiliki pengalaman estetikannya lebih banyak maka ia memiliki kepuasan yang lebih banyak pula. Sedangkan seniman adalah seorang yang mampu mengapresiasikan pengalaman dan perasaannya dalam sebuah karya seni yang diciptakannya. Hal ini juga diyakini olehnya sebagai sarana memuaskan kebutuhan emosional dirinya.
2. Fungsi Sosial
Fungsi sosial merupakan suatu fungsi seni yang bermanfaat sebagai pemenuhan kebutuhan sosial suatu individu. Terdapat beberapa macam fungsi seni sebagai fungsi sosial, yaitu sebagai berikut:
a. Fungsi Religi/Keagamaan
Karya seni sebagai pesan religi atau keagamaan. Contoh : kaligrafi, busana muslim/muslimah, dan lagu-lagu rohani. Seni juga sering digunakan untuk sebuah upacara kelahiran, kematian, pernikahan dan sebagainya,
contohnya : gamelan dalam upacara Ngaben di Bali (gamelan luwang, angklung dan gambang).
Dalam seni pertunjukan yang berfungsi sebagai sarana ritual ini penikmatnya adalah para penguasa dunia atas serta bawah, sedangkan manusia sendiri lebih mementingkan tujuan upacara itu daripada menikmati bentuknya. Ciri-cirinya antara lain:
1) diperlukan tempat pertunjukan yang terpilih, yang dianggap sakral
2) diperlukan pemilihan waktu serta saat yang dipilih biasanya juga dianggap sakral,
3) diperlukan pemilihan pemain yang dipilih, biasanya mereka yang dianggap suci, atau yang telah membersihkan diri secara spiritual,
4) diperlukan seperangkat sesaji, yang kadang-kadang sangat banyak jenis dan macamnya,
5) tujuan lebih dipentingkan daripada penampilan estetis, dan
6) diperlukan busana yang khas.
Seni yang dikategorikan sebagai seni pertunjukan, seperti tari rejang dan baris, wayang wong, tabuik, tabut atau tabot, pakarena, dan sebagainya.
b. Fungsi Pendidikan
Seni sebagai media pendidikan dapat dilihat dalam musik, misalkan Angklung dan gamelan yang di dalamnya terdapat nilai pendidikannya karena kesenian tersebut memiliki nilai sosial, kerjasama dan disiplin. Karya seni yang sering digunakan untuk pelajaran/pendidikan lainnya, seperti : gambar ilustrasi buku pelajaran, film ilmiah/dokumenter, poster, lagu anak-anak, alat peraga IPA, dan sebagainya.
c. Fungsi Komunikasi
Seni dapat digunakan sebagai alat komunikasi seperti, kritik sosial, gagasan, kebijakan dan memperkenalkan produk kepada masyarakat, dapat dilihat dalam pagelaran wayang kulit, wayang orang dan seni teater ataupun poster, drama komedi dan reklame.
d. Fungsi Rekreasi/Hiburan
Seni yang berfungsi sebagai sarana melepas kejenuhan atau mengurangi kesedihan yang khusus pertunjukan untuk berekspresi ataupun hiburan. Seni pertunjukan yang berfungsi sebagai hiburan pribadi ini
sebenarnya tidak ada penontonnya, karena penikmatnya harus melibatkan diri di dalam pertunjukan. Setiap penikmat memiliki gaya pribadi sendiri-sendiri dan tidak ada aturan yang ketat untuk tampil di atas pentas.
Misalnya, pertunjukan tayup, jaipongan, ronggeng melayu, dan lain-lain.
e. Fungsi Artistik
Seni yang berfungsi sebagai media ekspresi seniman dalam menyajikan karyanya tidak untuk hal yang komersial, seperti : musik kontemporer, tari kontemporer, dan seni rupa kontemporer. (seni pertunjukan yang tidak bisa dinikmati pendengar/pengunjung, hanya bisa dinikmati oleh para seniman dan komunitasnya).
f. Fungsi Guna (seni terapan)
Karya seni yang dibuat tanpa memperhitungkan kegunaannya, kecuali sebagai media ekspresi (karya seni murni) atau pun dalam proses penciptaan mempertimbangkan aspek kegunaannya, seperti : perlengkapan/peralatan rumah tangga yang berasal dari gerabah ataupun rotan.
g. Fungsi Kesehatan (terapi)
Seni sebagai fungsi untuk kesehatan, seperti pengobatan penderita gangguan physic ataupun medis distimulasi melalui terapi musik (disesuaikan dengan latar belakang pasien). terbukti musik telah terbukti mampu digunakan untuk menyembuhkan penyandang autisme, gangguan psikologis trauma pada suatu kejadian dsb. pada tahun 1999 Siegel menyatakan bahwa musik klasik menghasilkan gelombang alfa yang menenangkan dapat merangsang sistem limbicjarikan neuron otak dan gamelan menurut Gregorian dapat mempertajam pikiran.
C. Tujuan Seni
Setiap karya seni baik itu seni rupa, musik, Tari, atau Teater tidak hadir begitu saja dalam kehidupan manusia tentunya para seniman atau pengrajin mempunyai tujuan – tujuan tertentu dalam menciptakan karya – karya tersebut. Adapun tujuan adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Ritual
Suatu karya seni yang diciptakan untuk tujuan ritual (upacara agama) bisaanya memiliki aturan – aturan tertentu harus disepakati berasama oleh para penganutnya. Aturan ini mengakibatkan dihasilkannya karya seni yang baku
(konvensional) dan diwariskan secara turun temurun (tradisional). Misalnya setiap patung – patung Hindu harus diberi atribut – atribut ke Dewaan (laksana), pembuatan kaligrafi harus memancarkan keagungan dan kesucian Al-Qur’an dan sebagainya.
2. Tujuan Ekspresi
Kegiatan seni untuk tujuan ekspresi, yaitu seni yang hanya semata – mata sebagai media untuk mengungkapkan berbagai perasaan dan pengalaman batin pencipta. Hasil karyanya memiliki ciri – ciri yang mandiri mempunyai kepribadian yang original.
3. Tujuan Komersial
Seni untuk tujuan komersial, yaitu karya seni yang dibuat untuk memperoleh suatu keuntungan ekonomi. Jenis karya seni ini erat kaitannya dengan dunia perdagangan yang dibutuhkan oleh masyarakat.
D. Ragam Gagasan Seni Rupa
Karya seni rupa sangat beragam. Bedasarkan objeknya, ada seni rupa dengan objek manusia, binatang, tumbuhan, dan alam. Berdasarkan temanya ada yang bertema kehidupan hewan, manusia dan kegiatannya, dan ada juga yang bertemakan alam, serta masih banyak lagi. Dilihat dari wujudnya, seni ada yang berwujud dua dimensi (gambar, lukisan, grafis) dan ada tiga dimensi (patung, kriya, desain).
1. Gambar
Menggambar merupakan proses merekam objek ke dalam bidang dua dimensi melalui media titik, garis, bentuk, bidang, warna, gelap terang, dan tekstur yang ditata melalui prinsip-prinsip seni rupa dengan kriteria antara lain; kemiripan/ ketepatan bentuk dan warna, dengan memperhatikan proporsi, komposisi, perspektif, gelap terang, serta bayang-bayang objek yang digambar. Jadi, menggambar itu bersifat objektif. Contoh gambar yaitu; gambar model, gambar ilustrasi, gambar bentuk, dan ragam hias.
2. Lukisan
Seni Lukis adalah cabang seni rupa yang pengungkapan pengalaman artistiknya melalui bidang dua dimensional. Berbeda dengan menggambar, melukis lebih bersifat subjektif. Seorang pelukis memiliki kebebasan untuk menafsirkan objek, kemudian mengekspresikan gagasannya ke dalam sebuah
karya lukis yang digarap berdasarkan prinsip-prinsip seni rupa. Kemampuan menggarap dan penguasaan bahan serta alat merupakan aspek utama. Corak karya seni lukis ada yang bersifat realis (nyata), dekoratif, ekspresif, dan abstrak.
3. Grafis
Seni grafis adalah membuat gambar dua dimensi dengan alat cetak (klise). Di dalam kegiatan ini, seorang pencipta masih tetap dapat memasukkan nilai-nilai estetis ke dalam karya, terutama di dalam membuat cetakannya. Pada masa kini, grafis sering dilakukan dengan komputer. Grafis banyak dipakai untuk membuat iklan, desain logo, poster, sampul kaset, atau kartu undangan.
4. Seni Patung
Seni patung adalah pembabaran ekspresi, ide, dan gagasan ke dalam karya seni rupa tiga dimensi. Patung merupakan bentuk-bentuk yang indah, yang sering kali berupa tiruan bentuk manusia dan binatang. Patung dapat dibuat dengan teknik pahat, cetak, tempel, dan teknik las. Patung sudah menjadi bagian peradaban manusia sejak zaman dahulu. Awalnya patung berfungsi religius, tapi sekarang kebanyakan bersifat estetis.
5. Seni Kriya
Seni Kriya atau kerajinan adalah suatu usaha membuat barang-barang hasil pekerjaan tangan (hasta karya). Karya seni kriya adalah karya seni rupa yang sangat beragam di Indonesia. Bahan-bahan untuk membuat karya seni kriya didapatkan dari bahan-bahan yang ada di alam dan juga bahan buatan manusia, antara lain; kayu, bambu, rotan, logam, tanah liat, kulit, dan lain-lain. Karya seni kriya Nusantara salah satu contohnya adalah anyaman tas, tikar, topi. Ada juga yang berwujud gerabah seperti tempayan, celengan, mangkuk, dan lain-lain.
6. Seni Desain
Seni Desain adalah hasil pengembangan seni kriya . Bedanya, seni desain lebih mengkhususkan dalam bidang perencanaan suatu hasil kerja seni. Biasanya hasil yang didapat adalah seni terapan. Seniman yang menggeluti seni ini dituntut ketelitian yang ekstra.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian seni secara garis besar adalah sesuatu yang dibuat dan diciptakan oleh manusia yang mempunyai unsur keindahan dan estetika. Secara umum seni memiliki dua fungsi, yaitu fungsi individu dan fungsi sosial. Tujuan seni ada 3:
1. Tujuan Ritual
2. Tujuan Ekspresi
3. Tujuan Komersial
Dilihat dari wujudnya, seni ada yang berwujud dua dimensi (gambar, lukisan, grafis) dan ada tiga dimensi (patung, kriya, desain).
B. Saran
Dalam makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi bentuk maupun dari segi isi. Kami menyarankan pembaca agar ikut peduli mengetahui sejauh mana pembaca mempelajari tentang “wawasan seni”. Makalah ini dapat membantu pembaca dalam meningkatkan pengetahuan tentang wawasan seni sehingga dapat di terapkan dalam proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Hetty, Tumurang. (2006). Pembelajaran Kreativitas Seni Anak Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.
Prasetya, Joko dkk. (1991). Ilmu Budaya Dasar.Jakarta: Rineka Cipta.
Siti, Ida dan Iriaji. (1998/1999). Pendidikan Seni Rupa. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Soetomo, Grek. (2003). Krisis Seni Krisis Kesadaran. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Sudarsono. (1992). Pengantar Apresiasi Seni. Jakarta: Balai Pustaka.
No comments: